0
Home  ›  News  ›  Slider

Ini Penyebab Dua Imigran Afganistan Tenggelam

MAKASSAR,KAREBAONLINE----Dua imigran asal Afganistan, Mohsen Mohammadi, 21, dan Mojtaba Husain, 20, tenggelam di Pantai Layar Putih, di Jalan Metro, Kelurahan Tanjung Merdeka, Kecamatan Tamalate, Senin subuh, 14 November, sekira pukul 04.OO wita.

Awalnya, dua korban dan tiga rekannya, Zakir Husain, 21, Abdullah Jafari, 20, Hasan Muhammad, 24, berenang di bibir pantai. Kelimanya asyik berenang. Tanpa disadari, tiba-tiba air pasang. Tinggi air yang awalnya hanya  sampai di dada, semakin meninggi.

Mohsen Mohammadi dan Mojtaba Husain berenang menjauh dari bibir pantai. Hasan  Muhammad  sembari menepi sempat berteriak memperingati dua rekannya itu agar menepi karena air sedang pasang.

Setelah tiga imigran sudah menepi di bibir pantai. Abdullah Jafari terkesiap. Dua rekannya yang lain, Mohsen Mohammadi dan Mojtaba Husain, yang berenang menjauhi dari bibir pantai, tidak muncul di permukaan. Bak ditelan bumi. Keduanya  tenggelam.

Jantung Abdullah Jafari berdegup kencang, tubuhnya mendadak lemas. Ia dan dua rekannya pun tak berkutik. Dengan sisa tenaga yang tersisa, Abdullah menerobos kegelapan subuh melewati bebatuan dan mendatangi rumah gubuk penjaga pantai, Kamaruddin Dg Gassing, 30.

Kamaruddin yang sudah terlelap tidur, kaget mendengar gendoran pintu gubuknya. Ia segera membuka pintu. Seorang  warga negara asing yang panik berada di hadapannya.

Abdullah Jafari mencoba menjelaskan peristiwa nahas yang menimpa dua rekannya itu. Sesekali pemuda berumur 20 tahun tersebut menjelaskan dengan bahasa isyarat. "Saya pikir, dia (Abdullah Jafari, red) itu ada yang pukulki, karena saya tidak tahu apa yang dia bilang. "bebernya.

Kamaruddin yang masih kebingungan itu pun mengikuti Abdullah ke bibir pantai.
Sesampainya di bibir pantai, Kamaruddin baru mengetahui jika ada dua orang imigran yang tenggelam.

Penjaga pantai yang juga penjaga ternak kambing ini pun melaporkan kejadian tersebut ke ketua rukun tetangga dan sejumlah tokoh masyarakat setempat. Warga pun berkumpul di lokasi kejadian. Upaya pencarian pada subuh itu pun dilakukan.

Fahim, 23,  imigran lainnya, menjelaskan, untuk kronologis kejadiannya dia tidak tahu menahu. Ia mengaku,  tiba di lokasi  setelah kejadian. Namun, saat kejadian itu, salah seorang rekannya, Abdullah Jafari, yang menghubungi dan memberitahukan kejadian itu kepada warga setempat.

Kapolsek Tamalate, Kompol Amri, membenarkan hal itu. Menurutnya, setelah sempat duduk dan bercengkrama, kelima imigran itu memilih berenang di bibir pantai. Namun, dua imigran lainnya berenang menjauhi bibir pantai. Diduga terbawa arus, apalagi lokasi tempat mereka berenang merupakan muara antar sungai dan pantai.


Diduga Sempat Pesta Miras


Sebelum ditemukan tenggelam, dua korban dan tiga rekannya tiba di Pantai Layar Putih, Senin dinihari, sekira pukul 02.00 wita. Tak berselang lama, mereka pun duduk bercengkrama di tepi pantai di menara berbentuk phinisi.

Mereka diduga pesta minuman keras (miras). 
Apalagi, warga setempat pada pagi harinya melihat sejumlah botol minuman keras. "Sempat terlihat botol miras yang disembunyikan mereka di dalam tasnya, "beber salah seorang warga setempat, Muh Jufri, 44.

Dia menjelaskan, kelima WNA itu datang pada dini hari. Tidak lazimnya pengunjung
di Pantai Layar Putih. "Mereka datang dengan berjalan kaki ke sini ( Pantai Layar Putih, red), "jelasnya.

Muh Jufri menambahkan, ia tiba di lokasi kejadian setelah sebelumnya ditelpon oleh Kamaruddin Dg Gassing bahwa ada orang tenggelam di pantai. "Setelah tiba, sudah banyak warga di lokasi kejadian,"jelasnya.


Dua Mayat Ditemukan Nelayan di Takalar


Tak hanya warga sekitar Pantai Layar Putih melakukan pencarian. Tim Basarnas Makassar pun mengerahkan sebanyak 30 personilnya. Dengan menggunakan perahu karet, personel Basarnas silih berganti melakukan penyelaman di sekitar titik tenggelamnya dua WNA tersebut.

Kepala Kantor Basarnas Makassar, Roki Asikin, menjelaskan, setelah pihaknya mendapatkan adannya informasi orang tenggelam, pihaknya mulai melakukan pencarian di lokasi kejadian sekira pukul 11.00 wita.

Namun, saat di tengah pencarian terhadap dua korban tenggelam itu, pihaknya menerima informasi masyarakat terkait penemuan dua mayat di pantai Galesong Utara."Sekira pukul 15.00 wita ada informasi penemuan mayat, sehingga tim menuju ke lokasi yang dimaksud,"ujarnya.

Dua korban ditemukan dalam keadaan mengambang oleh nelayan di Desa Sampulungan Beru, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, tidak jauh dari lokasi resort wisata pantai Galesong Utara, sekira pukul 14.30 wita. "Lokasinya sekitar empat kilometer dari lokasi tenggelamnya dua korban,"ujar dia.


Rekan korban memilih Diam

Sejumlah rekan korban mendatangi lokasi kejadian di Pantai Layar Putih. Saat berusaha dikonfirmasi, mereka memilih menghindar. "Saya belum bisa bicara,"kata Fahim dengan bahasa Indonesia.

Rekan korban lainnya, Reza, 27,  menjelaskan, Mohsen Mohammadi, selama ini menetap di  Wisma Mustika 1 di Jalan Andi Mappaodaang, sedangkan Mojtaba Husain, menetap di Wisma mustika 2 di Jalan Flamboyan. "Mereka sudah dua tahun lebih di Makassar,"ujarnya.

Dia menjelaskan, ia dan rekan rekan lainnya merupakan imigran dan meninggalkan negaranya karena ada konflik peperangan di sana.  Menurutnya, dua rekannya yang menjadi korban tersebut dikenal sebagai sosok yang baik dan mudah bergaul. (*)
Search
Menu
Theme
Share