Kapolda Sulsel Minta Pemerintah Larang Pelayaran Rute Filipina
KAREBAONLINE.COM, MAROS - Kapolda Sulsel Irjen Pol Anton Charliyan turut angkat bicara terkait seorang warga Maros yang menjadi korban sandera kelompok bersenjata di Filipina.Kapolda Sulsel Irjen Pol Dr Anton Charliyan. |
"Harus dengan keras melarang pelayaran kesana melalui rute tersebut sehingga tidak ada lagi penyanderaan. Jadi kalau TNI kita tidak bisa melakukan pengawalan terhadap kapal-kapal yang berlayar, maka tidak usah berlayar kesana," ucapnya.
Pemerintah pusat, juga harus meminta jaminan dari pemerintah Filipina terkait masalah ini. Upaya diplomasi harus dilakukan untuk upaya pembebasan sandera.
Sementara itu, Bupati Maros HM Hatta Rahman mengatakan, secepatnya pihaknya berkoordinasi dengan Pemprov Sulsel dan kemudian melalui Pemprov Sulsel untuk segera menindak lanjuti ke Kementerian Luar Negeri untuk mengupayakan pembebasan sandera.
Dirinya pun meminta masyarakat Maros berdoa untuk kebebasan seluruh sandera agar dapat kembali berkumpul dengan keluarga.
Diketahui, seorang warga Maros bernama Ismail Tiro menjadi korban sandera kelompok bersenjata di Filipina. Ismail Tiro bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) PT Rusianto Bersaudara yang memuat batubara dari Samarinda ke Filipina.
Ismail Tiro jadi korban penyanderaan bersama dua orang warga Sulsel lainnya yang berasal dari Parepare dan Takalar. (*)